Selasa, 24 Januari 2017

TIPS TAMPIL FASHIONABLE


Gambar terkait    

Mau tampil fashionable atau modis di segala kesempatan? Tentu Anda menginginkannya. Apalagi bagi seorang wanita, penampilan adalah hal paling utama. Jangan sampe deh Anda salah menerapkan gaya, nanti yang ada bakal dinilai kuno dan tidak fashionable.
Mau tau cara agar tetap terlihat fashionable? Yuk simak caranya berikut ini:
Hasil gambar untuk cara agar bisa tampil stylish
1. Penyocokan warna dalam cara Anda berpaikaian dapat membuat gaya Anda terlihat lebih baik. Untuk memastikan semuanya cocok dengan penggunaan warna yang terang. Kebanyakan orang memakai pakaian yang terlalu besar. Pastikan semua yang Anda kenakan hampir membentuk bentuk tubuh Anda namun tidak berarti ketat .
2. Keep it simple! Sebaiknya Anda menggunakan pakaian yang sederhana saja, yang terlihat bagus namun jangan berlebihan. Tidak memakai lebih dari tiga buah perhiasan atau lebih dari tiga warna. Tidak berpakaian seperti seorang bintang rock kecuali jika Anda dalam sebuah band. Jika Anda ingin menjadi yang lebih sederhana namun bergaya terlihat bagus mengggunakan sebuah kemeja bergaris-garis hitam putih gelap dengan blazer, sepatu dan ikat pinggang. Anda bisa menambahkan sebuah jam tangan sederhana atau aksesori seperti kalung yang menarik tetapi tidak berlebih.
3. Jangan pernah pergi berbelanja sendirian. Sulit untuk percaya pada penjual karena biasanya mereka bekerja untuk komisi. Toko dengan seorang teman yang jujur pendapat mereka akan saling berbeda. Juga perhatikan anggaran belanja Anda.
4. Ubah pandangan Anda terhadap Casual Thing. Casual tidak berarti Anda harus terlihat membosankan bukan? Anda dapat menggunakan pakaian yang lebih barwarna terang (tidak harus warna yang gelap).
5. Perhatikan kombinasi pakaian Anda untuk mendukung beberapa bagian lain. Apalabila Anda sudah menggukan bahan-bahan yang tebal Anda bisa mengkombinasikannya dengan bahan tipis seperti penggunaan jins dengan sweater lalu sneakers dan jam tangan. Bisa membuat tetap tampak Classy
6. Stay Classy. Jangan terlihat berlebihan, tetapi berani untuk mengambil beberapa risiko. Ini adalah cara lebih baik bergaya overdressed dari pada bergaya yang tidak jelas atau bertabrakan. Semua yang Anda lakukan adalah untuk berpikir tentang di mana dan siapa yang bersama dengan Anda. Tapi pastikan Anda berpakaian tidak berlebihan baik dari seseorang yang lebih penting dalam beberapa acara, seperti atasan Anda.
7. Jangan pernah menyepelekan details. Dari cara Anda menggunakan dasi Anda, memasukan baju ke dalam celana sehingga tidak terlihat lipatan-lipatan yang berantakan, dan mengatur kerah pakaian Anda. Memang terlihat sederhana namun hal ini justru sangat berpengaruh terhadap cara Anda berpakaian.
8. Sepatu. Jangan pernah sekali-kali menggunakan sepatu yang kotor karena itu akan membuat Anda sangat-sangat buruk. Jangan lupa untuk mencuci atau menyemir sepatu Anda. Pastikan sepatu Anda selalu mengkilap.
9. Gunakan kaos/polo yang berlogo atau terdapat gambar-gambar artsy sehingga Anda akan terlihat lebih keren.
10. Mengabaikan tren. Waspadalah terhadap membeli sesuatu hanya karena itu sedang tren di masa sekarang. Tetap berpegang pada pakaian apa yang sebenernya Anda sukai. Banyak orang terburu-buru untuk mendapatkan pakaian trend terbaru dan berakhir dengan sekelompok pakaian mereka yang akhirnya hanya memakai untuk.


Jumat, 20 Januari 2017

CONTOH MAKALAH LEMPAR CAKRAM LENGKAP


Lempar cakram merupakaan salah satu materi olahraga yang sering dibahas dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan. Mengenai manfaat olahraga ini sangat banyak.  Disini salah satu contoh makalah Lempar Cakram yang membahas lebih dalam mengenai materi ini, semoga bermanfaat.



BAB I
PENDAHULUAN

1. 1   LATAR BELAKANG 
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian inegral dari pendidikan secara keseluruhan bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalara, stabilitasemosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang dirancang secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan merupakan suatu proses manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah yang memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempetan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih dan dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina prtumbuhan fisik dan pengembangan fsikis yang lebih baik, sekaligus dapat membentuk hidup sehat sepanjang hayat. Tanpa pendidikan jasmani maka semua kegiatan belajar tidak akan berjalan dengan baik, karena dengan pendidikan jasmani semua orang akan mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.
Melalui pendidikan jasmani olahraga, dan kesehatan merupak media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai sikap dan mental, serta pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Dalam dunia pendidikan olahraga ada beberapa jenis olahraga, salah satunya adalah olahraga lempar cakram. Olahraga lempar cakram ini merupakan suatu cabang olahraga yang untuk mengkur kekutan tangan dalam melakukan lemparan.

1. 2   RUMUSAN MASALAH
               Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dalam makalah ini kami dapat merumuskan beberapa rumusan masalah, yaitu:
1.      Bagaimana sejarah perkembangan olahraga Lempar Cakram? 
2.      Apa itu olahraga Lempar Cakram? 
3.      Bagaimana teknik permainan dalam olahraga Lempar Cakram? 
4.      Bagaimana bentuk dan ukuran lapangan dalam olahraga Lempar Cakram?
5.      Sarana dan prasarana apa saja yang digunakan dalam olahraga Lempar Cakram? 
6.      Bagaimana peraturan dalam olahraga Lempar Cakram?

1. 3   TUJUAN PENULISAN
latar belakang dan rumusan masalah diatas, adapun tujuan   dari penulisan makalah ini mengenai Olahraga Lempar Cakram, yaitu sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui sejarah perkembangan olahraga Lempar Cakram. 
2.      Untuk mengetahui pengetian dari olahraga Lempar Cakram. 
3.      Untuk mengetahui teknik-teknik yang digunakan dalam olahraga Lempar Cakram. 
4.      Untuk mengetahui bentuk dan ukuran lapangan yang digunakan dalam olahraga Lempar Cakram. 
5.      Untuk mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam olahraga Lempar Cakram. 
6.      Untuk mengetahui peraturan dalam olahraga Lempar Cakram.

1. 4      MANFAAT PENULISAN
              Manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu memberikan pengalaman  langsung kepada penyusun untuk mengetahui lebih dalam materi  tentang olahraga Lempar Cakram dan bermanfaat untuk menambah pengalaman bagi siswa dalam menyusun makalah ini.
              Manfaat bagi siswa ataupun pembaca adalah sebagai sumber materi atau materi tambahan mengenai mata pelajaran Pendidikan Olahraga Jasmani dan Kesehatan, khususnya materi tentang olahraga Lempar Cakram.
              Bagi guru, makalah ini akan bermanfaat sebagai materi tambahan untuk membelajarkan materi khususnya tentang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan tentang olahraga Lempar Cakram kepada  siswa.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1      SEJARAH OLAHRAGA LEMPAR CAKRAM
               Berdasarkan cacatan sejarah bahwa Lempar Cakram adalah salah satu nomor atletik, hal ini dapat kita ketahui dari buku karangan Homerus yang berjudul “Odyssy” pada zaman purba.
               Dalam buku Odyssy tersebut menceritakan bahwa gerak gerakan dasar dari atletik adalah jalan, lari, lompat dan lempar yang telah dikenal oleh bangsa primitif pada zaman prasejarah. Bahkan dapat dikatakan sejak adanya manusia, gerak-gerakan itu dikenal. 
               Mereka melakukan gerakan jalan, lari, lompat dan lempar semata-mata untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Didalam usaha ini mereka sangat tergantung dari efisiensi jasmaninya. Mereka yang kurang terampil, kurang tahan berjalan, kurang cepat lari, kurang tangkas melompat atau melempar akan mati karena kelaparan atau menjadi mangsa binatang buas bahkan mungkin menjadi korban bencana alam.
               Jadi sejak zaman prasejarah, manusia telah menyadari akan manfaat ketahanan berjalan jauh, kecepatan lari, ketangkasan melompat dan melempar. Sehingga ada sementara orang yang menganggap atletik adalah cabang olahraga yang tertua.
               Bangsa Belanda menyebutnya “Atletik is a moerder der sporten” yang artinya atletik adalah induk dari semua cabang olahraga. Meskipun gerakan dasar atletik ini telah dikenal sejak adanya manusia, tetapi perlombaan atletik termasuk Lempar Cakram yang pernah dilakukan dalam cacatan sejarah baru terjadi pada zaman purba sekitar 1000 tahun sebelum masehi. Hal ini dapat diketahui dari buku pujangga Yunani yang ditulis oleh Homeros.
               Dalam buku ini juga Homeros menceritakan pertualangan Odysseus. Bahwa pada suatu ketika Odysseus terdampar disebuah kepulauan yang kemudian ternyata bernama Phaeacia, rajanya bernama Alcinaus. Setelah Odysseus dibawa menghadap baginda maka diadakan penyambutan yang meriah. Dalam acara itu diadakan serangkaian perlombaan. Pemuda-pemuda Phaeacia yang mempertujukan kemahirannya dalam lomba lari cepat, gulat, lompat, tinju, dan Lempar Cakram.
               Setelah rangkaian ini selesai, raja Aleinaus minta agar Odysseus menberikan demotrasi Lempar Cakram. Semula Odysseus menolaknya dengan halus, tetapi baginda mendesaknya dengan alasan agar pumuda Phaeacia dapat menyaksikan bagaimana cara melempar cakram yang sempurna, maka permintaan raja terpaksa dipenuhi. Tanpa melepaskan pakaian perangnya yang terbuat dari logam itu, Odysseus bangkit minta ijin kepada baginda, kemudian masuk gelanggang mengambil cakram yang terberat dan dengan gaya termanis melempar cakram itu, cakram melucur dan jatuh jauh dari jarak yang dicapai atlet-atlet dari Phaeacia.
               Dari kutipan buku ini yakin bahwa bangsa Yunani purba telah mengenal atletik, disini terlihat adanya nomor lari, lompat, dan Lempar Cakram yang merupakan nomor atletik yang kita kenal sampai sekarang ini.

2.2     PENGERTIAN OLAHRAGA LEMPAR CAKRAM
                 Olahraga Lempar Cakram adalah salah satu nomor perlombaan lempar yang utama dalam atletik. Namun dalam perlombaan atletik indoor, nomor Lempar Cakram tidak diperlombakan. Olahraga ini telah ada sejak olimpiadekuno. Dalam perlombaan Lempar Cakram, atlet berlomba melemparkan objek berbentuk cakram sejauh mungkin dengan mengikuti peraturan yang berlaku.Dalam perlombaan atletik resmi, diberi kesempatan melempar sebanyak tiga kali. Kemudian dari sejumlah atlet babak awal, akan dipilih delapan atlet terbaik, yang akan diberi kesempatan tiga kali lagi. Lempar Cakram diperlombakan bagi laki-laki maupun perempuan.
                 Lempar cakram juga merupakan salah satu perlombaan atletik yang dapat menimbulkan bahaya dalam perlombaan atletik tingkat professional, para atlet mampu melemparkan cakram dengan sangat jauh, tentu saja hal ini dapat menimbulkan akibat yang fatal jika cakram mengenai seseorang. Untuk itu, diperlukan semacam pagar khusus di sekeliling lapangan lempar cakram. Pagar berupa jaring tersebut dipasang dengan tinggi 4 m. dari segi bentuk danukuran, sebenarnya lapangan Lempar Cakram sama persis dengan lapangan lempar martil.
                 Permainan dan olahraga atletik untuk nomor lempar yakni Lempar Cakram sangat menarik dan menantang bagi anak-anak terutama berkaitan dengan seberapa jauh ia mampu melempar cakram itu. Anak-anak sangat senang dengan kompetesi dengan teman yang lain, apalagi mereka selalu ingin membuktikan siapa yang mampu melempar terjauh.

2.3     TEKNIK YANG DIGUNAKAN DALAM OLAGRAGA LEMPAR CAKRAM
                 Dalam olahraga Lempar Cakram ada beberapa teknik-teknik yang harus harus diperhatikan, yaitu:
a.       Cara Memegang Cakram
Gambar 2.1 Cara Memegang Cakram
           Untuk memudahkan memegangnya, cakram diletakkan pada telapak tangan kiri (bagi pelempar kanan) sedangkan telapak tangan kanan diletakkan diatas tengah cakram, keempat jari agak jarang (terbuka) menutupi pinggiran cakram (ruas jari yang terakhir menutupi cakram) sedangkan ibu jari bebas.
           
           Adapun  beberapa gaya yang dipergunakan dalam olahraga Lempar Cakram, yaitu:
1.      Gaya Menyamping
Gambar 2.2 Gaya Menyamping
                 Sikap permulaan berdiri miring atau menyamping kearah sasaran, sesaat akan memulai berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang, sumbu putaran pada kaki kiri (telapak kaki bagian depan atau ujung) selama berputar lengan kanan selalu di belakang, pada posisi melempar badan merendah lengan kanan di belakang pandangan ke arah sasaran, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan melangkah ke depan berpijak dibekas telapak kaki kiri yang saat itu telah berayun ke belakang.
2.      Gaya Membelakangi
Gambar 2.3 Gaya Membelakangi
                 Sikap pertama berdiri membelakangi arah lemparan sesaat akan berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang pandangan mulai melirik ke kiri, saat mulai berputar ujung telapak kaki kiri sebagai sumbu dan tolakan kaki kiri itu pula badan meluncur ke arah lemparan, kaki kanan secepatnya diayun memutar ke kiri untuk berpijak, sesaat kaki kanan mendarat kaki kiri dengan cepat pula diayum ke kiri untuk berpijak dan terjadilah sikap lempar, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan segera diayun ke depan dan kaki kiri diayun kebelakang.
 
3.      Cara Melakukan Awalan Lemparan
           Dengan cara melakukan awalan lempar pertama-tama dimulai dengan posisi pelempar yang berdiri di belakang lingkaran dengan posisi punggung menghadap ke arah sektor lemparan. Pelempar harus membuat beberapa kali ayunan cakram dengan lengan lempar untuk membuat pertimbangan dan mengatur keseimbangan. Badan dan lengan yang berlawanan dengan lengan lempar bergerak mengikuti gerakan lengan lempar.
Gambar 2.4 Cara Melakukan Awalan Lemparan
           Untuk tahap selanjutnya posisi badan masih berputar dan sedikit condong ke belakang. Sampai saat ini kedua tungkai masih ditekuk dengan baik, tetapi ketika kaki kiri membuat kontak dengan lantai tungkai kiri hampir diluruskan penuh. Sementara lutut kaki dan pinggul meneruskan gerakan berputar ke arah lemparan dengan tepat, tariklah bagian atas badan mengikuti perputaran ini. Pada keadaan seperti ini lengan kiri mulai dibuka ke samping dan lengan kanan mulai mengayun berputar dengan gerakan cepat di dalam sebuah busur yang lebar dan bergerak sedikit ke arah atas.
           Adapun cara untuk mengukur hasil lemparan pada lomba atau kejuaraan Lempar Cakram, yaitu, Sebelum melakukan pengukuran terhadap hasil lemparan lempar cakram ada beberapa bagian penting yang harus dipahami oleh anak-anak yakni, si pelempar tidak boleh keluar dari tempat dimana ia diberikan kesempatan untuk melempar. Kedua, hasil lemparan tidak keluar dari garis tepi kanan dan tepi kiri atau garis pembatas pinggir dari lapangan lempar cakram.
           Apabila sudah melakukan dengan cara melempar yang benar, tidak keluar dari tempat lemparan dan tidak keluar dari area melempar pengukuran dapat dilakukan dari tempat dimana cakram jatuh pertama kali di tanah kemudian ditarik ke garis terdepan bagian pinggir dari lapangan lempar cakram maka akan diperoleh berapa meter hasil lemparan tersebut. Setiap diberi kesempatan sampai tiga kali untuk melakukan lemparan cakram, lemparan terjauh dapat diukur artinya itulah lemparan terbaik yang dapat dilakukan oleh anak-anak.

2.4  SARANA DAN PRASARANA DALAM OLAHRAGA LEMPAR CAKRAM
                 Adapun sarana dan prasarana yang dipergunakan dalam olahraga Lempar Cakram, yaitu:
a.    Alat (Cakram)
            Bahan cakram terbuat dari kayu atau bahan lain dengan bingkai dari metal. Bingkai berbentuk lingkaran penuh seperti piringan  dan tepat di tengah-tengah cakram ada beban yang dapat dilepaspindahkan.
b.   Ukuran Cakram
            Ukuran cakram ada beberapa macam, yaitu:
1.      Berat cakram untuk senior putra adalah 2 kg dengan diameter 219 mm-221mm dan tebal 44 mm hingga 46 mm.
2.      Berat cakram untuk senior putri adalah 1 kg dengan diameter 180 mm - 182 mm dan tebal 37 mm hingga 39 mm.
3.      Berat cakram untuk junior pura adalah 1,25 kg dengan diameter 180 mm - 182 mm dan tebal 37 mm - 39 mm. 
4.      Berat cakram untuk junior putri adalah 0,75 kg dengan diameter 145 mm - 170 mm dan tebal 25 mm hingga 35 mm.
c.    Ukuran Lapangan Pada Olahraga Lempar Cakram
            Ukuran lapangn pada olahraga Lempar Cakram, yaitu:
1.      Diameter lingkaran untuk melempar adalah 2,50 meter. 
2.      Permukaan lantai tempat melempar harus datar dan tidak licin, terbuat dari semen, aspal, dan lain-lain. Ligkaran lemparan dikelilingi dengan sangkar (pagar kawat) untuk menjamin keselamatan petugas, peserta, dan penonton.
3.      Bentuk huruf seperti huruf C, dengan diameter 7 meter, mulut 3,3 meter. Sector lemparan dibatasi garis yang membentuk sudut 40 di pusat lingkaran. 
Gambar 2.5 Lapangan Lempar Cakram
                 
                        Dalam perlombaan Lempar Cakram perlu dipimpin oleh wasit atau juri yang tegas, jujur, adil, jeli, dan penuh wibawa. Penguasaan peraturan perlombaan, pertandingan, dan pengalaman memimpin harus terus ditingkatkan agar menunjang lancarnya perlombaan lempar cakram. Jumlah wasit atau juri dalam perlombaan lempar cakram adalah 5 orang, yaitu juri 1, juri 2, juri 3, juri 4, dan juri 5. Setiap juri tersebut memiliki tugas dan wewenang yang berbeda, antara lain:
a.       Juri 1
      Memanggil peserta dan mengawasi gerakan kaki yang salah pada sisi lingkaran pada saat pelempar berputar, seperti di belakang lingkaran lempar.
b.      Juri
      Mengawasi gerakan kaki yang salah pada sisi lingkaran, seperti pada saat cakram sedang dilepaskan dari tangan pelempar. Juri 2 hendaknya memegang pengeras suara (megaphone) untuk memberitahukan pelempar agar siap sedia. Ia pun memegang bendera isyarat bahwa suatu lemparan tersebut sah atau tidak.
c.       Juri 3
      Menempatkan alat pengukur atau ujung pita meteran pada saat setelah ditempatkannya bendera sebagai pertanda tempat jatuhnya cakram.
d.      Juri 4 dan Juri 5
      Bertugas untuk melihat dan mengamati tempat jatuhnya cakram pertama (terdekat). Bagi peserta yang kidal, tentu posisi juri atau wasit harus berubah menyesuaikan dengan keadaan.
           
2.5     PERATURAN DALAM OLAHRAGA LEMPAR
                 Adapun peraturan-peraturan yang berlaku dalam olahraga Lempar Cakram, yaitu:
1.      Lempar cakram harus dimulai dengan sikap berdiri seimbang dengan lingkaran lempar tanpa menginjak garis lingkaran. Pelempar tidak boleh meninggalkan lingkaran lempar sebelum juri mengatakan sah posisi berdirinya melalui setengah lingkaran bagian dalam.
2.      Pelempar boleh menyentuh dinding bagian dalam dari balok batas lemparan tetapi tidak boleh menyentuh bagian atasnya.
3.      Lemparan akan diukur dengan lemparan yang ditarik dari bekas jatuhnya cakram yang terdekat ketepi dalam balok.
4.      Bila peserta lebih dari 8 orang, maka peserta akan diberi hak melempar sebanyak 3 kali, kemudian akan ditentukan 8 pelempar terbaik untuk mengikuti babak berikutnya (final).
5.      Bila peserta lomba 8 orang atau kurang, kesempatan melempar sebanyak 6 kali langsung final.
6.      Lingkaran lemparan tersebut terbuat dari besi, baja atau bahan lain yang sesuai.
7.      Bagian atasnya dipasang rata dengan tanah diluarnya, bagian dalam terbuat dari semen, aspal atau bahan lain yang kokoh tetapi tidak licin permukaannya bagian dalam harus datar lebih rendah 14 mm sampai 26 mm dari sisi atas tepi lingkaran. Ukuran garis tengah sebelah dalam lingkaran lempar adalah 2,5 m, tebal besi lingkaran lempar 6 mm dan harus dicat putih.
8.      Garis putih selebar 5 cm harus ditarik dari bagian atas lingkaran besi sepanjang 75 cm pada kedua sisi lingkaran.

2.6     HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM OLAHRAGA LEMPAR CAKRAM
                 Ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan olahraga Lempar Cakram, yaitu:
1.      Dapatkan putaran dengan posisi kaki yang baik.
2.      Bergerak jauh ke depan tetapi masih tetap berada di dalam lingkaran lempar.
3.      Dapatkan pilinan antara tubuh bagian bawah dan bagian atas.
4.      Keseimbangan yang baik selama bergerak di dalam lingkaran.
5.      Mendaratlah di dalam unjung telapak kaki kanan dan putarlah dengan aktif di atas kaki ini.
                 Adapun factor-faktor yang mempengaruhi prestasi Lempar Cakram, yaitu:
a.    Faktor internal atau dari dalam atlet
1.         Kesehatan fisik dan mental yang baik
                 Kita sebagai manusia terbentuk dari unsur jasmani dan rohani, keduanya memegang peranan penting dan tidak dapat dipisah satu dengan yang lainnya karena saling mempengaruhi. Apabila fisik terganggu oleh suatu penyakit maka faktor fsikispun ikut terganggu. Oleh karena itu kesehatan fisik harus selalu dijaga agar tetap dalam keadaan sehat.
b.   Faktor-faktor eksternal (dari luar atlet)
1.         Lingkungan  keluarga
                 Keluarga dapat dinyatakan sebagai suatu kelompok atau unit terkecil dari masyarakat yang didalamnya terdapat hubungan erat antara anggota-anggotanya. Orang tua dalam suatu keluarga mendidik anaknya secara kodrati dengan memberi dorongan.
2.      Latihan
                 Latihan adalah suatu proses mempersiapkan organisme atlet secara sistematis untuk mencapai mutu, prestasi maksimal dengan diberi beban latihan fisik dan mental yang teratur, terarah, meningkat dan berulang-ulang.
·            Latihan kekuatan
         Pelempar yang ingin berhasil harus mengembangkan kekuatan otot-ototnya dengan latihan beban atau weight training.
·            Latihan kecepatan
         Seorang pelempar tidak hanya harus kuat, tetapi juga mampu bergerak dengan cepat. Bagi pelempar, kecepatan akan memberikan kekuatan eksplosif yang sangat berguna untuk meningkat prestasi lempar. Latihan kecepatan bagi para pelempar dapat berupa : lari 30 meter, loncat tegap, jingkat 3 kali dan pul-up.
·            Latihan daya tahan
         Seorang pelempar juga harus mempunyai daya tahan. Ini dapat dicapai dengan latihan gross country serta lari interval.
·            Latihan kelincahan dan keterampilan
         Seorang pelempar harus juga memiliki kelincahan dan keterampilan. Ini dapat dicapai dengan latihan : senam lantai dan senam ketangkasan, loncat tali (rope skiping).


















BAB III
PENUTUP

3.1     KESIMPULAN
                 Dari beberapa uraian penjelasan yang telah dikemukakan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ini khususnya dalam olahraga lempar cakram, maka peserta didik mendapatkan mempraktikan tehnik -tehnik dasar dalam melakukan lempar cakram, mengetahui sejarah lempar cakram, mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam olahraga lempar cakram, mengetahui pengetian olahraga lempar cakram, bentuk dan ukuran lapangan yang digunakan dalam olahraga lempar cakram, dan siswa atau mahasiswa dapat mengetahui peraturan yang harus ditaati dalam olahraga lempar cakram.

3.2     SARAN
     Dari penyusunan makalah ini, ada beberapa saran yang disampaikan kepada penyusun selanjutnya diharapkan dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam makalh ini. Selain itu, juga diharapkan kepada siswa yang berikutnya dapat menyusun makalah dengan topik bahasan yang sama diharapkan dapat mengembangkan materi yang lebih luas dari materi yang dibahas dalam makalah ini.
Kepada para pembaca diharapkan dapat menambah wawasan tentang cabang-cabang atletik, khususnya tentang Lempar Cakram.
Kepada para guru diharapkan memahami materi yang disajikan dalam makalah ini dengan baik, sehingga menjadi referensi tambahan dalam pembelajaran tentang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, tertama mengenai cabang-cabang atletik, khususnya tentang Lempar Cakram.

  





DAFTAR PUSTAKA


http://walpaperhd99.blogspot.co.id/2013/08/lempar-cakram-atletik-makalah-olahraga.html